Halaman

Kamis, 22 Agustus 2013

"PISAU MAJA BA AMUAK AN"



Kata Pengantar
Assalamualaikum w.w

“Dengan nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang”

Segala puji dan puja bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kurnianya kepada kita semua. Dan kami bermohon kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya jualah, penulis dapat menulis sebuah cerita sebagai contoh suri tauladan bagi kita bersama.
Sholawat dan salam kita mohonkan kepada Allah SWT agar disampaikan kepada junjungan kita yaitunya “Nabi Besar Mustafa Muhammad SAW”yang telah membawa umatnya dari suatu zaman jahiliyah kepada zaman islamiyah.
Dengan ucapan Syukur ke hadirat Allah SWT penulis dapat menulis sebuah cerita minang yang berjudul “Pisau Maja Ba amuak an”. Dengan melalui cerita ini penulis titipkan unsur Agama islam dan Adat, karena dalam kehidupan kita, agama tidak akan pernah terlepas dari adat, bahkan sangat khusus sekali agama tidak boleh terlepas dari genggaman kita.
Di zaman Era globalisasi seperti sekarang ini, kita prihatin sekali agama, seni dan budaya kita bisa-bisa sirna oleh budaya asing. Mari kita tanya kepada pribadi diri kita sendiri bagaimana zaman pada sekarang ini.? Siapa lagi yang akan memperkuat agama islam, seni dan budaya bangsa kita.? Yang kita harapkan adalah generasi muda penerus bangsa, kepada merekalah kita titipkan masa depan bangsa.
Harapan penulis yang menulis cerita minang yang berjudul “Pisau Maja Ba amuak an”ini memohon kapada Allah SWT dapat bermanfaat dan membimbing para muda-mudi kita kejalan yang di ridhoi Allah swt sekaligus berguna untuk nusa dan bangsa. Walaupun cerita ini banyak di isi dengan imajinasi penulis, mohon maaf kalau seandainya ada kata-kata yang salah dan tak pantas nantinya.
Terima kasih
Assalamualaikum w.w
                                                                        Penulis


                                                Agus Ade Putra Tk. Sidi Nan Mulie

Pisau Maja Ba Amuak an

Pisau maja ba amuak an adalah suatu tingkah laku yang tak patut kita tiru, arti dari ungkapan ini ialah sesuatu yang tak bisa terjadi/dilakukan namun dipaksakan jua.
Kisah cerita ini membawa pesan moral dalam kehidupan sosial masyarakat, kisah ini adalah kisah dua orang pemuda yang sudut pandangannya berbeda, kedua pemuda itu adalah “Ramli dan Jala”. Ramli ialah seorang pemuda yang selalu bekerja keras dan santun untuk membangun kampung halamannya. Pemuda yang benama Ramli ini dia menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan berwibawa di dalam karang tarunanya. Karang taruna adalah suatu wadah perkumpulan pemuda untuk membangun kampung halamannya, dan Ramli lah sebagai ketua pemudanya.
Sedangkan Jala ialah anak semata wayang dari kedua orang tuanya, dan anak yang selalu disayang, di manja oleh ibu bapaknya. Jala kehidupannya penuh dengan kemewahan, apapun yang ia minta harus dapat sehingga kedua orang tuanya tidak tahan melihat tingkah laku anaknya, dan mengantarkanya kekampung halamanya dan tinggal bersama mamaknya yang bernama “Pendekar Sangik. Namun sungguhpun begitu, semuanya Allah lah yang mengatur dan menentukan kehidupan makhluknya. Seorang anak manusia yang bernama” Jala” selalu membuat keburukan kepada orang lain termasuk kepada diri pribadinya.
Kedua pemuda ini sungguh bertolak belakang sifat dan tingkah lakunya, inilah kesimpulan cerita  “ Pisau Maja Ba Amuak an” ini, semoga mendapat manfa’at, dan selamat menyaksikan,,,,,/membaca....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar