Kata
Pengantar
Assalamualaikum w.w
“Dengan nama ALLAH SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang”
Segala puji
dan puja bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kurnianya kepada kita
semua. Dan kami bermohon kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya
jualah, penulis dapat menulis sebuah cerita sebagai contoh suri tauladan bagi
kita bersama.
Sholawat dan
salam kita mohonkan kepada Allah SWT agar disampaikan kepada junjungan kita
yaitunya “Nabi Besar Mustafa Muhammad SAW”yang telah membawa umatnya dari suatu
zaman jahiliyah kepada zaman islamiyah.
Dengan ucapan
Syukur ke hadirat Allah SWT penulis dapat menulis sebuah cerita minang yang
berjudul “Pisau Maja Ba amuak an”.
Dengan melalui cerita ini penulis titipkan unsur Agama islam dan Adat, karena
dalam kehidupan kita, agama tidak akan pernah terlepas dari adat, bahkan sangat
khusus sekali agama tidak boleh terlepas dari genggaman kita.
Di zaman Era
globalisasi seperti sekarang ini, kita prihatin sekali agama, seni dan budaya
kita bisa-bisa sirna oleh budaya asing. Mari kita tanya kepada pribadi diri
kita sendiri bagaimana zaman pada sekarang ini.? Siapa lagi yang akan
memperkuat agama islam, seni dan budaya bangsa kita.? Yang kita harapkan adalah
generasi muda penerus bangsa, kepada merekalah kita titipkan masa depan bangsa.
Harapan
penulis yang menulis cerita minang yang berjudul “Pisau Maja Ba amuak an”ini memohon kapada Allah SWT dapat
bermanfaat dan membimbing para muda-mudi kita kejalan yang di ridhoi Allah swt
sekaligus berguna untuk nusa dan bangsa. Walaupun cerita ini banyak di isi
dengan imajinasi penulis, mohon maaf kalau seandainya ada kata-kata yang salah
dan tak pantas nantinya.
Terima kasih
Assalamualaikum w.w
Penulis
Agus
Ade Putra Tk. Sidi Nan Mulie
Pisau Maja Ba Amuak an
Pisau maja ba amuak an adalah suatu tingkah laku yang tak patut kita
tiru, arti dari ungkapan ini ialah sesuatu yang tak bisa terjadi/dilakukan
namun dipaksakan jua.
Kisah cerita ini membawa pesan moral dalam kehidupan sosial masyarakat,
kisah ini adalah kisah dua orang pemuda yang sudut pandangannya berbeda, kedua
pemuda itu adalah “Ramli dan Jala”. Ramli ialah seorang pemuda yang selalu
bekerja keras dan santun untuk membangun kampung halamannya. Pemuda yang benama
Ramli ini dia menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan berwibawa di
dalam karang tarunanya. Karang taruna adalah suatu wadah perkumpulan pemuda
untuk membangun kampung halamannya, dan Ramli lah sebagai ketua pemudanya.
Sedangkan Jala ialah anak semata wayang dari kedua orang tuanya, dan
anak yang selalu disayang, di manja oleh ibu bapaknya. Jala kehidupannya penuh
dengan kemewahan, apapun yang ia minta harus dapat sehingga kedua orang tuanya
tidak tahan melihat tingkah laku anaknya, dan mengantarkanya kekampung
halamanya dan tinggal bersama mamaknya yang bernama “Pendekar Sangik. Namun
sungguhpun begitu, semuanya Allah lah yang mengatur dan menentukan kehidupan
makhluknya. Seorang anak manusia yang bernama” Jala” selalu membuat keburukan
kepada orang lain termasuk kepada diri pribadinya.
Kedua pemuda ini sungguh bertolak belakang sifat dan tingkah lakunya,
inilah kesimpulan cerita “ Pisau Maja Ba
Amuak an” ini, semoga mendapat manfa’at, dan selamat menyaksikan,,,,,/membaca....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar